Demam Berdarah Dengue

Kami sekeluarga, senang sekali berkegiatan di luar ruangan, seperti kemping dan trekking, rasa bahagianya setelah kegiatan outdoor tuh bedaaaa. Namun, perasaan khawatir akan ada serangga saat berkegiatan di luar ruangan pasti ada ya, apalagi nyamuk demam berdarah, duh ngeri banget. Aku memiliki pengalaman buruk mengenai Demam Berdarah. Saat berusia 9 tahun, aku pernah di opname karena terkena Demam Berdarah sampai hampir masuk ICU karena trombosit drop, tidak hanya itu saja, aku kena Demam Berdarahnya berbarengan dengan mama dan adik ku, jadi kami berbarengan di satu kamar. Kalau diingat ingat masa itu, berat banget rasanya, bikin trauma deh.

Alhamdulillah, pada tanggal 14 Mei 2023, aku berkesempatan menghadiri bincang santai tentang Demam Berdarah Dengue yang berlokasi di Hotel St. Regis. Adapun yang menjadi pembicara adalah dr. Sri Mufti Ardani - Fita Moeslichan, Sp.A selaku dokter spesialis anak serta Tika Bisono, Ringgo Agus Rahman, dan Sabai Morscheck, selaku orang tua yang anaknya pernah mengalami Demam Berdarah.

Demam Berdarah


 Mencegah lebih baik daripada mengobati, benar kan buibu? Untuk itu, kita perlu tau lebih dalam mengenai Demam Berdara, agar kita sebagai orang tua terutama ibu bisa melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya Demam Berdarah.

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Apa Penyebab Demam Berdarah?

Demam Berdarah Dengue atau yang biasa kita kenal dengan demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk betina Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
Sebenarnya bila seseorang terinfeksi virus dengue tidak selamanya akan menjadi demam berdarah.  Manifestasi infeksi virus dengue bervariasi dengan spektrum yang luas, mulai dari infeksi tanpa gejala (asimtomatik), demam yang tidak khas, demam dengue (dengue fever) dengan atau tanpa disertai perdarahan, demam berdarah dengue (demam berdarah/dengue hemorrhagic fever), sampai keadaan yang paling berat yang dapat menyebabkan kematian yaitu sindrom syok dengue (SSD atau DSS).


Nyamuk Aedes Aegypti

Nyamuk A. aegypti memiliki sifat sebagai berikut: nyamuk betina menggigit manusia (dengan menghisap darah untuk mematangkan telur dalam tubuhnya), umumnya menggigit pada siang hari (dari pagi sampai petang), dan pada satu waktu senang menggigit berulang-ulang sekaligus kepada banyak orang. Akhirnya aku tau alasannya kenapa aku, mama dan adik ku bisa terkena DBD di waktu yang bersaamaan.

Oh ya, ada 4 jenis virus dengue yang berbeda, yang dikenal dengan serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari keempat serotipe virus tersebut dapat menyebabkan DBD dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Sebagai negara tropis, Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran DBD di seluruh wilayah. Berdasarkan data kementrian kesehatan pada tahun 2021, ada 73.518 kasus DBD di Indonesia. Ngeri banget ya, tternyata sebanyak itu kasusnya di Indonesia.

Mitos DBD

Di masyarakat, banyak beredar mitos mengenai DBD. Yuk mari kita bahas mitos-mitos yang ada :
  1. Seseorang hanya dapat terkena DBD satu kali sepanjang hidupnya dan tidak mungkin terinfeksi lagi.
    faktanya, dengan empat serotipe virus dengue yang ada, kita dapat terkena DBD lebih dari sekali. Infeksi DBD kedua dengan serotipe berbeda dapat meningkatkan risiko terkena gejala yang lebih berat.
  2. DBD hanya ditemukan di pedesaan karena banyak nyamuk berkembang biak disana.
    faktanya
    virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang hidup di berbagai wilayah negara tropis dan sub-tropis. Di manapun Anda berada, baik itu di kota maupun di desa, nyamuk tersebut dapat berkembang biak artinya ada kemungkinan terkena DBD.
  3. Gejala DBD seperti Flu?
    faktanya, DBD menyebabkan spektrum penyakit yang luas. Dalam kasus yang ringan, pengidap hanya mengalami gejala mirip flu parah. Sedangkan dalam intensitas tinggi, pengidap bisa saja mengalami sejumlah komplikasi yang terkait dengan perdarahan parah, kerusakan organ, atau kebocoran plasma

Bagaimana Gejala Penyakit DBD?

  1. Fase demam ditandai dengan demam yang mendadak tinggi, terus menerus , disertai nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada kulit, khususnya kulit wajah (flushing). Gejala lain seperti nafsu makan berkurang, mual, dan muntah sering ditemukan.
  2. Fase kritis biasanya terjadi paling sering pada hari ke-4–6 (dapat terjadi lebih awal pada hari ke-3 atau lebih lambat pada hari ke–7) sejak dari mulai sakit demam. Pada fase ini terjadi peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler sehingga akan terjadi perembesan plasma (plasma leakage), sehingga darah menjadi kental, dan apabila tidak mendapat terapi cairan yang memadai, dapat menyebabkan syok sampai kematian.
  3. Fase pemulihan biasanya berlangsung dalam waktu 48 – 72 jam yang ditandai oleh perbaikan keadaan umum, nafsu makan pulih, anak tampak lebih ceria, dan pengeluaran air kemih (diuresis) cukup atau lebih banyak dari biasanya.

Bagaimana Pencegahan Penyakit DBD?

Saat ini, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M + Vaksin, yaitu:

  1. Menguras, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, tempat penampungan air minum, dan lain-lain sekurang-kurangnya 7 hari sekali.
  2. Menutup, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum dan toren air.
  3. Mengubur, atau memanfaatkan kembali (mendaur ulang) barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk atau kalau tidak memungkinkan dibuang dengan cara menguburnya.

Vaksin

Selain 3M, langkah pencegahan selanjutnya yaitu vaksin. Yup, sekarang sudah ditemukan Vaksin Dengue (QDenga) dan sudah ada izin edar dari BPOM per tanggal 19 Agustus 2022. Kenapa sih sebaiknya vaksin Demam Berdarah (QDenga)? Seperti konsep vaksin pada umumnya ya, Vaksin demam berdarah ini membantu sistem imun yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh melawan virus yang masuk, ini juga upaya untuk mencegah infeksi demam berdarah serta mengurangi risiko terkena infeksi demam berdarah berat seperti pembesaran plasma darah atau syok. Jika 3M proteksi keluarga dari nyamuk A. aegypti dari luar, vaksin lah yang proteksi diri dan keluarga dari dalam tubuh.

Foto 360 di bincang Demam Berdarah

Salah satu yang membuat aku senang untuk datang ke sebuah event, aku bisa dapat suatu hal yang baru, kayak sekarang ini, aku baru tau ternyata DBD sudah ada vaksinnya. Tidak hanya itu, aku bisa foto kekinian, foto 360 itu loh.

Aku akan segera vaksin Qdenga untuk diri ku serta anak dan suami, karena sakit DBD itu ngga enak banget mom, semakin bertambah usia, gejala yang dialami pun semakin membuat tidak nyaman. Kalau ada cara untuk memproteksi diri dan keluarga, kenapa ngga di coba ya kan 😁

Jika ingin mengetahui info lengkap mengenai DBD, kalian bisa akses di instagram @cegahdbd.id atau di website https://www.cegahdbd.com/

C-ANPROM/ID/QDE/0114 | Aug 2023

2 komentar

Silahkan Komen Disini