Menyusui : Beda Caranya, Sama Cintanya

Sudah seminggu ini saya menjalani yang namanya WFH, alhamdulillah Perusahaan tempat saya bekerja mengikuti kebijakan yang dianjurkan pemerintah untuk Work From Home. Buat saya, WFH memiliki tantangannya tersendiri, ya gimana ngga, dikit-dikit ada yang manggil "mama mama", "maunya sama mama". Baru mulai nyalain laptop, laptopnya dimatiin. Sampai saya harus ngunciin dia di dalam rumah dan saya bekerja di teras, manggilin mamanya sih tetep, tapi paling ngga laptop saya tidak dimatikan, nguras emosi bukan 😜. Deadline dari kantor tetap berjalan, tapi waktu kerja berkurang. Dengan sedikit tekanan, membuat emosi saya berkecamuk, sehingga teriakan tak terelakan, duh rasanya sedih banget marah-marah ke dia. Padahal saya tau dia belum paham mengapa saya bekerja di rumah, dengan saya berada di rumah tentunya yang dia pikirkan waktunya saya bermain dengan dia. Saya paham hal ini tidak baik, dengan rasa bersalah karena sudah marah-marah ke dia, sebelum tidur saya pasti minta maaf sambil menjelaskan kenapa saya marah dan kenapa saya beberapa hari ini bekerja di rumah. Giliran si Ken tidur, mandangin dia malah baper, apalagi di kamar ada foto-foto dia saat bayi. Jadi sering flashback dari awal perjalanan kehamilan, melahirkan, menyusui, dan setiap tumbuh kembangnya. Setiap tahapan perjalanan punya dramanya masing-masing.
New Born
Ken New Born


Drama saat hamil, mual muntah biasalah ya seperti ibu hamil pada umumnya, cuma fase mual muntah saya lebih lama dari biasanya, di 6 bulan awal kehamilan, berat badan saya malah turun 6kg, ini karena setiap makan muntah, nafsu makan pun ngga ada dan setiap minum air putih saya itu mual. Saya baru normal lagi minum air putih setelah melahirkan dong, jadi selama hamil setiap minum air putih mual. Terus minumnya apa? Awal kehamilan saya lebih sering minum air kelapa, tapi kata mama saya jangan keseringan minum air kelapa, jadi saya kurangi. Akhirnya saya bisa minum air putih tapi harus panas banget, yang masih ada asepnya gitu. Saya juga heran kalau ingat dulu, itu lidah ngga kepanasan apa ya 😂

Saat melahirkan pun punya drama tersendiri, di kontrol terakhir tanggal 26 November 2016, dokternya bilang kalau jumlah ketubannya sudah berkurang dari batas normal dan spog nya bilang ditunggu mules sampai senin pagi, kalau tidak mules juga terpaksa induksi. OMG saya mau nangis rasanya dengar induksi, saya memang ingin normal, tapi saya tidak ingin diinduksi, karena pengalaman beberapa teman saya setiap yang diinduksi ujung-ujungnya berakhir di meja operasi juga. Mungkin karena sudah tertanam seperti itu dipikiran saya, sehingga ya ngalamin deh seperti yang dipikirkan. Saya merasakan induksi dan berujung di meja operasi 😭
Udah ngerasain mulesnya lahiran normal, ngerasain juga sakitnya setelah operasi. Nano-nano lah rasanya.

Belum selesai juga rasanya drama kumbara ini, kirain kalau anaknya udah lahir kelar dramanya, ternyata saya salah kisanak, menyusui tidak semudah yang dipikirkan, dulu bayangan saya tinggal sodorkan payudara ke bayi kelar persoalan ternyata TIDAK! justru drama terbesarnya adalah saat menyusui. Problema Menyusui ini menguras emosi dan tenaga yang luar biasa. Untungnya tekad saya untuk bisa mengASIhi si Ken sampai 2 tahun besar, jadi saya perjuangkan banget, walau berderai air mata. Awal drama kumbara ini karena saya flat nipple (puting datar), baru tau nya kapan? Saat anak lahir hahaha. Gitu deh kalau keinginan doang tapi ngga diupdate dengan ilmu. Btw ASI saya sudah keluar sejak 8 bulan kehamilan, jadi alhamdulillah banget saat Ken lahir ASInya ada, cuma ya karena ada masalah puting datar ini, membuat si Ken sulit untuk menyusu langsung. Ingat banget saya saat di RS, dia bolak balik nyenyen tapi kok nangis terus, sedangkan popoknya tidak basah, setelah 2 hari beradaptasi dengan si Ken barulah saya tau kalau selama ini pelekatan menyusui saya tidak benar dan si Ken belum bisa nyenyennya. Selama 2 hari tidak disusui, akhirnya ASI saya mampet, payudara saya keras kayak batu, membuat panas dingin, senggol bacok pokoknya. Di pompa pun ASI nya tidak bisa keluar, akhirnya ASI saya dibantu dikeluarkan manual oleh petugas pijat laktasi, pas dipijit itu jangan tanya kayak apa rasanya. Bagi yang bingung membayangkan seperti apa sakitnya, saya kasih ilustrasi sakitnya deh 😝 Bagi kalian yang pertama kali pijat refleksi pasti rasanya sakit banget kan, nah pijat laktasi saat payudaranya keras kayak batu lebih sakit dari itu. Karena flat nipple dan pelekatan yang masih belum benar, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan nipple shield, akhirnya terpecahkan lah masalah pelekatan dan saya tidak panas dingin lagi.

Selesai masalah mengASIhi? Hoo tentu belum, masalah selanjutnya dimulai saat saya akan masuk kerja, selalu kejar-kejaran stok ASI, karena ASI saya tidak melimpah sehingga saya harus berusaha mencukupkan stocknya dengan sering pumping, saya menggunakan teknik Power Pumping, pernah saya tuliskan juga disini Power Pumping.

Puting lecet? Hoo udah sering, terutama saat anak mulai tumbuh gigi, mungkin dia gatal jadi payudara saya lah yang menjadi sasaran empuknya. Nangis, marah, bahkan hampir menyerah untuk memberikan ASI ekslusif 2 tahun. Untungnya saat saya memiliki anak di zaman mudah mengakses informasi, sehingga saya cari tau penyebab puting lecet dan cara pencegahannya.

Berikut penyebab puting lecet :


1. Saluran ASI Tersumbat
Saluran susu tertutup oleh epidermis dan memicu peradangan. Penyumbatan saluran susu juga bisa menghambat keluarnya ASI, kasus ini seperti cerita saya saat payudara seperti batu untungnya saat itu Ken masih newborn jadi belum digigit. Akibat dari penyumbatan menyebabkan bayi sulit menyusu sehingga dia akan menghisap lebih kuat.

2. Pelekatan yang Kurang Sempurna
Salah pelekatan saat menyusui bisa juga menjadi penyebab puting lecet.

3. Iritasi Pada Puting
Infeksi ragi juga bisa menyebabkan puting lecet, biasanya muncul sebagai bintik-bintik putih kecil di area puting. Akan tetapi, dapat juga muncul sebagai bintik-bintik putih yang lebih besar dan menghalangi saluran susu. Jika terdapat iritasi di area sekitar puting, kemungkinan Mama akan merasa sakit yang disertai dengan sensasi ‘terbakar’. Rasa sakitnya pun cenderung lebih buruk setelah menyusui atau memompa ASI.

4. Infeksi Payudara
Infeksi Payudara biasa disebut Mastitis. Mastitis terjadi ketika bakteri membuat jaringan payudara terinfeksi melalui luka di puting maupun saluran susu, di mana bakteri ini berasal dari mulut bayi dan permukaan kulit payudara. Beberapa teman saya yang mengalami mastitis sampai dilakukan bedah kecil. Luar biasa kan pengorbanan seorang ibu untuk menyusui.

5. Gesekan Pompa ASI
Selain karena pelekatan mulut bayi yang tidak sempurna, penggunaan pompa ASI yang tidak benar pun dapat memicu puting lecet. Saya pernah mengalaminya. Saya lupa bawa pompa ASI dan saya meminjam pompa ASI milik saudara. Saya biasa pakai pompa ASI elektrik, saat dipinjamkan pompa ASI manual milik saudara, aduhai rasanya, mungkin saya terlalu bersemangat mompanya, walhasil puting saya lecet huhu.
Ternyata beda jenis pompa beda penanganannya ya. Untuk moms yang sering Pumping ASI, harus baca info dari artikel https://mamaschoice.id/article/pumping-asi agar lebih tau dan paham, jadi meminimalisir puting lecet, terutama bagi ibu baru.


6. Tumbuh Gigi
Saat fase tumbuh gigi, mungkin gusinya tidak nyaman dan gatel, jadi payudara ibunya menjadi sasaran empuk. Diumur si Ken 8 bulan keatas saya sering banget ngalaminnya, mana gigi dia termasuk cepat tumbuhnya, jadi diumur segitu sudah banyak giginya dia. Suatu waktu saya pernah sampai trauma, setiap Ken ingin menyusu saya takut dan mau nangis, karena emang sesakit itu 😭

 
Untuk mengatasi puting lecet, yang dulu saya lakukan adalah mengoleskan kembali ASI di daerah puting, tapi sembuhnya lama, sampai membuat saya trauma, karena belum juga sembuh eh sudah digigit kembali sama si Ken. Berdasarkan artikel yang saya baca di https://mamaschoice.id/article/puting-lecet-saat-menyusui, ada 10 cara untuk mengatasi puting lecet :
1. Sering menyusi bayi dan pastikan pelekatan sudah benar.

2. Sebelum menyusui, pijat dan basahi puting dengan air hangat.
3. Gunakan kompres air dingin.
4. Konsumsi obat pereda nyeri, harus resep dari dokter ya moms.
5. Gunakan bra menyusui bahan katun.
6. Ganti breast pad setelah menyusui.
7. Setelah selesai menyusui, peras dan gosokkan ASI disekitar puting.
8. Hindari puting kering.
9. Hindari membersihkan puting dengan sabun, karena akan membuat kulit menjadi kering.
10. Oleskan puting menggunakan nipple cream secara rutin, agar kelembapan dan kesehatannya terjaga.

Produk Terbaru Mama's Choice

Mama's Choice
Mama's Choice


Apabila mendengar Mama's Choice rasanya akrab sekali dengan produk perawatan khusus untuk ibu hamil dan menyusui. Produk yang telah dikeluarkan oleh Mama's Choice yaitu Pasta Gigi, mouthwash, Stretch Mark Cream, Relaxing Massage Oil, dan terakhir Nipple Cream.

Dengan diluncurkannya Mama's Choice Intensive Nipple Cream, mommy tidak perlu khawatir lagi saat mengalami puting lecet, bisa langsung dioleskan ke bagian yang lecet. Mama's Choice Intensive Nipple Cream satu-satunya krim puting dengan ekstrak kurma yang dapat secara efektif menenangkan, melembutkan, dan menghidrasi kulit puting bermasalah baik karena menyusui langsung maupun pumping.

Mama's Choice Intensive Nipple Cream
Mama's Choice Intensive Nipple Cream


Bagi mommy yang khawatir takut nipple cream tertelan oleh bayi-nya, jangan khawatir ya moms. Karena Mama's Choice Intensive Nipple Cream sudah memiliki sertifikat food grade, sehingga aman jika tertelan oleh bayi. Formula yang digunakan pun alami, bebas dari fragrance, alkohol, paraben, dan juga zat toksin lainnya.

Bagi yang sedang mengalami puting lecet, cuss cek Official Storenya Mama's Choice di Shopee, karena semua produk mereka sedang diskon, termasuk Mama's Choice Intensive Nipple Cream, harganya Rp. 69.000 aja dari harga awal Rp. 99.000. Nah dengan pembelanjaan minimal Rp. 150.000 ada potongan lagi sebesar Rp. 15.000 dengan memakai kode voucher MAMARANI, double kan diskonnya 😍

Beda Caranya, Sama Cintanya

Mama's Choice
Mama's Choice


Mama's Choice sedang mengadakan campaign : Beda Caranya, Sama Cintanya. 
Dimana dalam video terdapat kolaborasi bersama 4 profil Ibu yang memiliki cerita menyusui yang berbeda-beda (hiperlaktasi, puting rata, bayi tongue tie, dan ibu bekerja). Cerita yang real, utuh dan jujur dari para Ibu yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk sang buah hati. Bersama para ibu, Mama's Choice ingin memberikan support dimanapun berada untuk menerima dan merangkul proses yang terjadi dalam perjalanan menyusui, karena setiap ibu memiliki perjuangan dan caranya sendiri.

Yuk Moms ikutan campaignnya Mama's Choice bersama mommy hebat lainnya 😊


8 Pertolongan Pertama Saat Anak Demam

Saat ini seluruh dunia sedang siaga, Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan Virus Corona telah menginfeksi lebih dari 123.000 orang di lebih 120 negara, dan korban meninggal lebih dari 4900 orang, tak terkecuali Indonesia. Per 15 Maret 2020 sudah ada 117 orang yang terjangkit virus ini di Indonesia dan 5 orang dinyatakan meninggal. Bahkan salah satu menteri ada yang terinfeksi. Dengan banyaknya kasus yang ada, WHO menetapkan virus corona sebagai Pandemic Global. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneunomia akut sampai kematian.Virus ini juga bisa menyerang siapa saja, bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai lansia.

Sedia payung sebelum hujan, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Sebagai manusia, kita wajib ikhtiar untuk menjauhi penyakit dengan cara melakukan pencegahan. Berdasarkan informasi akurat yang saya dapatkan dari luar, Cara Pencegahan Virus Corona:
1. Hindari bepergian ke negara yang terinfeksi virus corona.
2. Kurangi bepergian ke luar rumah, terutama yang banyak bertemu dengan banyak orang.
3. Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, cuci tangannya pun harus lengkap seperti gambar dibawah. Namun apabila kesulitan menemukan air dan sabun, selalu gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol.
Cuci Tangan Corona
Cara Mencuci Tangan yang Benar

4. Gunakan masker di transportasi dan tempat umum. Sebenarnya beberapa waktu lalu ada himbauan, untuk orang yang tidak sakit tidak perlu menggunakan masker, apalagi masker sedang langka. Sayangnya, ada orang yang sakit diluaran sana tapi tidak menggunakan masker. Mungkin mereka tidak punya karena sungguh langka, di market place banyak kok, iya ada tapi harganya tidak manusiawi.
5.Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
6. Jangan menyentuh hidung, mata dan mulut sebelum mencuci tangan.
7. Istirahat cukup, makan makanan yang sehat dan bergizi serta masak daging hingga matang.
8. Hindari berdekatan dengan orang yang sakit.
9. Jaga kebersihan diri dan lingkungan.

Saat seseorang terkena infeksi virus corona, penderita akan mengalami gejala seperti Flu, yaitu Hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan dan demam.
Banyak yang bingung sih pasti, karena saat virusnya menyerang ya gejalanya seperti flu biasa aja. Namun ada 3 gejala umum virus corona :
1. Demam
2. Batuk
3. Sesak Nafas

Berhubung saya bukan tenaga medis, jadi cara penganganan corona yang tepat dengan telp ke 112 dan 119, itu adalah hotline yang dapat dihubungi saat ada gejala corona.

Salah satu gejala corona adalah Demam, saya ingin bahas lebih dalam mengenai demam. Sebenarnya sudah lama sih ingin bahas, tapi ada aja hal yang membuat tertunda, alhamdulillah nih sekarang ada waktu untuk membahasnya. Kenapa sih pingin bahas banget masalah demam? karena biasanya orang tua itu panik saat anaknya demam, karena saya pun dulu gitu, kalau anak demam panik banget. Alhamdulillah saya mendapatkan DSA yang pro RUM dan beliau dengan berbaik hati menjelaskan ke saya dan suami secara detail apa sih itu demam, kenapa tubuh demam, demam yang bahaya seperti apa?

Demam Pada Anak

Demam Pada Anak
Demam Pada Anak

Demam tuh emang sering banget hinggap di anak-anak, ya gimana ngga setelah imunisasi demam, flu demam, belum lagi dengan infeksi lainnya yang gejala awalnya psati diawali dengan demam.
Sebenarnya Demam merupakan kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 37.8 derajat celcius. Kalau menurut DSA anak ku, dr. Purnawati atau biasa dikenal eyang wati, demam itu bukan penyakit tetapi alarm tubuh untuk menandakan adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh. Demam merupakan reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit penyebab penyakit. Jadi kalau anak demam, bukan demamnya yang perlu dikhawatirkan tetapi penyakit lainnya.

Berdasarkan hasil sering diceramahin sama DSA dan buku tentang demam, saya ingin share mengenai 8 pertolongan pertama saat anak demam  :
1. Jangan Panik
2. Apabila anak masih dibawah 6 bulan berikan ASI lebih intens. Apabila anaknya sudah lebih besar apalagi sudah diatas 1 tahun, berikan minum. Bisa air putih, susu, air gula, teh manis, atau minuman yang anak suka.
3. Tawarkan makanan sesering mungkin.
4. Jika si anak tidak mau makan dan minum, berikan oralit. Tujuannya agar anak tidak dehidrasi dan lemas.
5. Skin to skin antara anak dan orang tua. Buka baju si anak dan orang tuanya, kalau saya biasanya saya dekap diatas dada.
6. Kenakan pakaian lengan pendek dan tipis kepada si anak. Jadi salah banget ya moms kalau anak lagi demam malah dipakaikan baju lengan panjang, tebal terus diselimutin pula.
7.  Kompres dahi anak dengan air hangat menggunakan washlap atau kain apa aja bisa sih. Namun si Ken susah banget diajak kompromi dengan kompres pakai kain gitu, setiap di kompres dia menolak, yang tadinya tidur langsung terbangun dan nangis, ujung-ujungnya minta gendong. Kebayang kan udah diatas 10kg tapi minta gendong, deuh lelah banget lah mamak. Untung sekarang teknologi semakin canggih dan ada perusahaan farmasi yang kepikiran untuk membuat kompres demam yang praktis, terimakasih Hansaplast telah meluncurkan produk terbarunya yaitu Hansaplast Cooling Fever.
8. Berikan obat penurun panas apabila anak terlihat tidak nyaman. Perlu diingat ya moms, obat penurun panas ini bukan untuk menyembuhkan penyakitnya, akan tetapi untuk membantu menurunkan panas pada anak, agar anak lebih nyaman.

Hansaplast Cooling Fever

Mommy yang anaknya kayak si Ken mesti kenalan nih dengan Hansaplast Cooling Fever

Hansaplast Cooling Fever Disney dan Marvel


Hansaplast Cooling Fever adalah kompres demam dengan cara yang praktis dan dapat memberikan sensasi sejuk di dahi, serta aromanya menyegarkan. Selain praktis, Hansaplast Cooling Fever Disney merupakan Karakter Favorit Anak, seperti foto diatas, gambarnya ada 2 pilihan, Disney Frozen dan Marvel Avengers. Karakter favorit anak dapat mengalihkan perhatian anak dari rasa tidak nyaman karena demam. Bisa mengurangi lelah mamanya juga, karena anak mau di kompres untuk mengurangi demamnya tapi Gak Pake Drama nangis ngga mau di kompres.

Cara Pemakaian Hansaplast Cooling Fever

Cara Penggunaan Hansaplast Cooling Fever : 
1. Bersihkan kulit dan usap dengan lembut segala kotoran/pasir, lalu keringkan kulit dengan lembut.
2. Lepaskan plastik transparan yang menempel pada hydrogel.
3. Tempelkan Hansaplast Cooling Fever pada kulit yang bersih dan kering.

Jadi sekarang sudah lebih tenang ya mommy, sudah tau pertolongan pertama saat anak demam. Detail mengenai Hansaplast Cooling Fever bisa kunjungi www.hansaplast.co.id atau melalui akun instagram resmi Hansaplast @Hansaplast_ID dan Facebook Fanpage @HansaplastID.

Selamat mencoba dan semoga keluarga kita sehat selalu 😊

Gejala Demam Berdarah Serta Mitosnya

Tik Tik Tik Bunyi Hujan Di Atas Genting
Airnya turun, tidak terkira
Cobala tengok, dahan dan ranting
Pohon dan kebun basah semua 


Belakangan ini si Ken lagi hobi banget nyanyi lagu itu, ya karena pas juga sih ya sama kondisinya, sedang musim hujan. Selain ada lagunya, hujan tuh sering banget disalah-salahin sama manusia. Katanya karena hujan jadi banjir, karena hujan jadi banyak penyakit. Moms setuju dengan hal itu? Kalau saya sih ngga, karena menurut saya manusia lah yang salah. Saat hujan besar terjadi lah banjir, ya gimana ngga, masih ada aja yang hobi buang sampah ke kali, ke got, ke sungai, yang membuat aliran air tidak lancar. Lalu ketamakan manusia juga, lahan hijau semua dijadikan rumah, mall, apartment sehingga tidak ada yang menyerap air saat hujan besar turun. Begitu juga sakit, sering sekali hujan di salahkan, salah satunya Demam Berdarah.


Kasian ya hujan disalahin terus, padahal hujan itu rezeki. Kenapa sih hujan erat kaitannya Demam Berdarah? Karena hujan sangat erat kaitannya dengan genangan. Genangan itu bisa berada di mana saja, di luar rumah maupun dalam rumah. Inilah yang harus  diwaspadai karena genangan biasanya menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak. Apalagi di musim hujan terjadi peningkatan populasi nyamuk penyebab DBD tersebut. Jadi penyebab utamanya bukan hujan ya moms, tetapi genangan air.

Saya pun pernah menjadi korban dari nyamuk Aedes Aegypti, ngga nanggung-nanggung lagi tuh nyamuk, gigit 3 orang dalam satu rumah, sehingga Saya, Mama dan Adik menjadi korbannya, opname lah kami bertiga di RS. Kebayang deh repotnya si Papa, harus urus anak dan istrinya yang sakitnya berbarengan, mana dikala itu saya lumayan parah, trombositnya sangat drop, sudah hampir masuk ICU pula, ngga ada indahnya deh kenangan itu, semoga keluarga saya tidak menjadi korban gigitan si nyamuk Aedes Aegypti. 

Tentunya dengan pengalaman yang sangat tidak menyenangkan itu, saya berusaha menjaga keluarga saya agar terhindar dari nyamuk tersebut, beberapa pencegahan yang saya lakukan :
  1. Lakukan 3M. Menguras bak mandi, menutup penampungan air, dan mengubur barang bekas.
  2. Tidak menggantung atau menumpuk baju terlalu lama.
  3. Menggunakan minyak telon/lotion anti nyamuk.
  4. Bila ada fogging, harus fogging ya jangan tidak. Sayangnya fogging biasanya dilakukan apabila dilingkungan sudah ada yang terkena DBD.
  5. Sedia termorex. Sebagai antisipasi saat muncul gejala demam tinggi pada anak.
Selain pencegahan, tentunya kita harus mengetahui tentang gejala DBD dan penanganan terhadap DBD ya moms. Saya rangkum sedikit dari website https://panduanbunda.com/
Gejala DBD dibagi menjadi 2 :
  1. Gejala DBD Ringan
    - Demam tanpa diikuti gejala penyakit lain.
    - Demam yang dialami demam tinggi
    - Kemungkinan ruam akan timbul di seluruh tubuh setelah 3-4 hari demam berlangsung
  2. Gejala DBD Parah-          Muncul gejala yang sama dengan DBD ringan. 
    -          Adanya pendarahan parah. 
    -          Shock atau tekanan darah menjadi sangat rendah.

Penanganan yang tepat. DBD perlu penanganan yang tepat supaya tidak berakibat fatal. Ingat lho DBD ini meskipun terlihat hanya seperti demam pada umumnya, dia bisa membunuh jika tidak ditangani dengan tepat. Bagaimana penanganan yang tepat untuk DBD? Berikut langkahnya.
  1. Bawa anak/pasien yang terkena DBD ke dokter.
  2. Pastikan anak mengkonsumsi paracetamol yang diresepkan dokter.
  3. Istirahat yang cukup.
  4. Pastikan cairan mencukupi, jangan sampai dehidrasi.
  5. Berikan makanan yang kaya nutrisi.
Banyak mitos beredar di kalangan masyarakat kita tentang DBD. Waktu saya sakit DBD banyak banget yang menyarankan ini itu ini itu, yang nyatanya setelah dewasa ini saya cari infonya tidak semuanya benar. Saya coba share juga deh mitosnya, agar mommy semua tidak tertipu begitu saja seperti saya waktu kecil, yang gampang percaya omongan orang. Beberapa contoh mitos terkait DBD, seperti :
1. DBD Menular.
Banyak yang berfikir menular disini melalui sentuhan atau melalui udara seperti hal nya tertular flu atau penyakit menular lain pada umumnya.
Nyatanya DBD menular lewat nyamuk. Saya gambarkan sedikit ya siklusnya

Siklus Nyamuk Aedes Aeghypti

2. Jika Pernah mengalami DBD maka tidak mungkin terjadi lagi.
Anda harus tetap waspada terhadap virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes. Virus dengue ini beragam, mempunyai 4 jenis virus, diantaranya Den-1, Den-2, Den-3, Den-4. Jika dulu Anda terserang oleh virus Den-1, maka antibodi Anda telah kebal dengan virus tersebut. Namun masih ada 3 jenis virus lainnya yang mana antibodi Anda belum terbentuk untuk bisa melawan virus tersebut. Walaupun kemungkinannya sangat kecil. Terinfeksi dengan satu jenis virus dengue akan memberikan kekebalan terhadap jenis itu seumur hidup, tetapi tidak memberikan kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus lain. Dengan demikian, seseorang dapat terinfeksi sebanyak empat kali, sekali dengan masing-masing jenis virus.  


3. Minum jus jambu atau angkak supaya trombosit cepat naik.
pada dasarnya setelah 7-10 hari sakit, infeksi dengue akan sembuh dengan sendirinya. Umumnya trombosit akan mulai naik perlahan-lahan setelah lima hari sakit. Penelitian yang sudah dilakukan sejauh ini pun menunjukkan bahwa jus jambu atau angkak tidak mempercepat naiknya trombosit. Namun demikian, jus jambu atau makanan sehat lainnya tetap boleh dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Cara terbaik lainnya yaitu dengan mengonsumsi air putih saat Anda mengalami gejala demam berdarah. 

Semoga dengan mengetahui lebih detail mengenai demam berdarah, keluarga saya dan keluarga moms semua terhindar dari Demam Berdarah ya Moms. Oh ya, di websitenya https://www.panduanbunda.com ada banyak informasi mengenai kesehatan anak dan keluarga loh. Selain di websitenya, bisa juga cek di sosial medianya Panduan Bunda :

IG : @panduanbunda



Semoga postingan saya bermanfaat ☺