Ubah Sampah Mu Menjadi Berkah

Sabtu kemarin saya mengikuti workshop Pembuatan Kompos, yang diselenggarakan oleh Birth Club 2016Dompet Dhuafa dan Kebun Kumara di daerah Situ Gintung, Ciputat.
Ternyata oh ternyata, Indonesia menempati urutan kedua sebagai penghasil sampah makanan terbesar di dunia. Terutama disaat Ramadan, sampah makanan bertambah, karena banyak yang "lapar mata", memasak dan membeli makanan banyak-banyak, sedangkan hanya sedikit yang dikonsumsi, sehingga yang tidak dimakan menjadi sampah dan menjadi sesuatu yang mubadzir. Sedih ngga sih, negara kita mendapatkan suatu peringkat karena hal negatif. Salah satu tindakan untuk mengurangi sampah dan mencintai bumi, panitia acara mengajak kita untuk #lesswaste dengan cara mengubah sampah menjadi sesuatu yang berkah dan membawa sendiri peralatan makan dan minum.

Sejak tadi saya membicarakan mengubah sampah menjadi berkah, kira-kira ada yang tau ngga sih apa yang saya maksud? Yes, yang dimaksud adalah pembuatan kompos. Dengan pembuatan kompos, limbah rumah tangga bisa diubah menjadi yang bermanfaat dan setiap rumah bisa membuat kompos sendiri loh, dulu saya ngga kebayang sama sekali bagaimana cara membuatnya, setelah workshop kemarin saya tercerahkan, ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan.

Sebelum mulai praktek pembuatan kompos, pihak kebun kumara menjelaskan terlebih dahulu apa yang dibutuhkan dalam pembuatan kompos. 
Hal yang dibutuhkan :
  1. Udara
  2. Air
  3. Green
  4. Brown
Yang dimaksud dengan green adalah bahan organik yang membusuk, mengandung nitrogen materials, dan menimbulkan bau. Contohnya sayur, daun hijau, roti, ikan, kopi, dll. Kopi walau berwarna cokelat masuk ke dalam kategori green, karena mengandung nitrogen, fosfor dan kalium.
Sedangkan yang dimaksud dengan browns adalah bahan organik yang mengering, mengandung carbon materials, dan menyerap bau dengan baik. Contohnya seperti kertas, tisu, daun yang sudah kering, Toilet Paper Rolls, dll

Untuk membuat kompos, selain dibutuhkan 4 hal diatas, diperlukan juga komposisi yang benar. Perbandingan antara browns and green adalah 2:1. Browns dibutuhkan untuk lapisan paling atas dan paling bawah. Bagian atas untuk menghilangkan bau dan tidak mengundang hewan (tikus), sedangkan bagian bawah untuk menyerap air. Apabila membuat komposnya menggunakan ember, jangan lupa bagian bawahnya diberi lubang, agar mikroorganisme bisa masuk. Oh ya, dalam pembuatan kompos sering kali kita menemukan hewan mikroorganisme seperti belatung, kutu, dll, jangan takut. Walaupun saya jijik, ternyata hal itu dibutuhkan dalam pembuatan kompos, karena mereka lah yang mengurai tumpukan kompos. Selanjutnya, saat sudah ditumpuk, jangan lupa sesekali untuk mengaduk komposnya, karena kompos memerlukan udara serta mikroorganisme membutuhkan air dan udara untuk melangsungkan hidup.
Kompos
Perbandingan Browns and Green
Di proses pembuatan kompos ini, ada kalanya kompos mengeluarkan panas, jangan takut ya buibu, ternyata saat mengeluarkan panas, saat itulah mikroorganisme bekerja. Tumpukkan akan memanas kurang lebih 24-48 jam. Saat kompos sudah seperti tanah, berarti sudah siap pakai. 

Ciri-ciri kompos siap pakai :
  • Warna seperti tanah. Coklat, tidak ada warna lain.
  • Suhu seperti tanah. Tidak panas, proses penguraian sudah selesai.
  • Bau seperti tanah. Tidak ada sisa-sisa bau sampah organik, seperti bau buah atau makanan lainnya.
Untuk melakukan pembuatan kompos, ada beberapa pilihan media yang bisa digunakan seperti gambar dibawah ini
Banana Circle
Media Banana Circle

Media Container/Ember

Media Kawat

Setelah membahas media tanam, maka selanjutnya adalah langkah pembuatan kompos.
Berikut langkahnya :
  1. Pilih media yang akan digunakan. Kalau saya pilih media container, karena kondisi rumah yang minimalis. Kalau rumah kalian halamannya cukup besar bisa menggunakan media banana circle.
  2. Masukkan ke dalam container brown dan green. Jangan lupa ya, perbandingan brown:green = 2:1. Untuk brown lebih baik dipotong menjadi kecil-kecil, agar penguraiannya lebih mudah.
  3. Sebelum container ditutup, disiram terlebih dahulu. Selanjutnya baru ditutup, untuk menghindari diacak-acak oleh hewan seperti tikus dan kucing.
  4. Di hari keempat, sebaiknya kompos diaduk. Agar udara bisa masuk.
  5. Proses pengkomposan selesai dalam 14-18 hari. Dihitung sejak tidak menambahkan green atau browns lagi.
  6. Saat proses pengomposan selesai, saring komposnya. Gunanya untuk menyaring kompos yang prosesnya belum selesai. Seperti masih ada yang berbentuk tulang. Setelah disaring, yang belum selesai jangan langsung di buang ya. Karena bisa digunakan lagi untuk pengomposan berikutnya. 
  7. Selesai. Simple kan 😊 
Proses Pembuatan Kompos
Proses Pembuatan Kompos
Terbyata tidak sesulit yang dipikirkan bukan? Yuk mulai memilah sampah rumahan kita, sehingga lebih bermanfaat dan berkah. Semoga sharingnya bermanfaat 👩👩👩

1 komentar

  1. Bnr bgt mbak, Indonesia kaya akan sampah, bahkan byk binatang yg laut yg mati karna makan sampah. Mengolah sampah jd barang yg berfaedah pastinya besar bgt manfaatnya

    BalasHapus

Silahkan Komen Disini