Menghindari Investasi Bodong


Menjadi kaya dan memiliki banyak uang tentunya menjadi impian banyak orang. Apalagi jika bisa didapat dengan cara yang mudah dan cepat atau instant. Hal inilah yang banyak membuat orang menjadi gegabah untuk bisa mendapatkan kekayaan dengan mudah. Iming-iming dari oknum-oknum yang menawarkan investasi yang bisa memberikan imbal balik yang besar dalam waktu yang cepat membuat kita semakin tergoda.

Dewasa ini banyak bermunculan berbagai macam tawaran investasi. Mulai berupa simpanan seperti deposito. Berupa barang-barang komoditas seperti emas dan perak. Berupa asuransi atau unit link. Hingga saham, reksa dana dan forex atau valuta asing. Semua instrument investasi tersebut menjadi pilihan tergantung resiko dan karakteristik masing-masing calon investornya. Yang lebih memilih untuk “bermain” aman, mungkin akan lebih memilih deposito atau emas untuk menjadi sarana investasinya. Lambat tapi pasti. Imbal balik tak seberapa namun aman. Yang suka bermain dengan resiko, mungkin akan memilih saham atau forex. Karena berharap imbal balik yang besar. Sesuai dengan prinsip dasarnya yaitu high risk high return.


Namun, di tengah banyaknya pilihan investasi dan , banyak pula orang yang memanfaatkan kesempatan dengan membuat investasi bodong. Investasi bodong belakangan ramai dibicarakan orang. Banyak orang-orang yang menjadi korban mulai dari kalangan masyarakat biasa hingga artis. Jumlahnya pun tidak sedikit dari yang jutaan bahkan ada yang sampai miliaran. Jumlah yang fantastis bukan?  Bentuk investasi bodong tersebut juga berbacam-macam. Ada yang dilakukan oleh orang perorang. Ada pula yang membuat lembaga atau badan usaha seperti koperasi.

Untuk mengetahui mana itu investasi yang asli dan mana itu yang merupakan investasi bodong, berikut sedikit tipsnya


1.    Pelajari tawaran investasi yang masuk kepada anda.


Banyak orang yang bisa saja menawari anda investasi. Saat ini investasi memang sangat mudah dilakukan. Bahkan bisa dilakukan melalui ponsel anda. Jika anda mendapat tawaran investasi, pelajarilah investasi apa itu. Sejatinya jika anda berinvestasi, maka anda menginvestasikan uang anda pada sebuah bisnis. Ini hal mendasar yang banyak orang tidak menyadari. Contoh, anda menaruh uang anda di deposito di bank. Uang yang anda depositokan akan “diputar” oleh bank. Seperti disalurkan kredit, diinvestasikan di saham dan lain lain. Jadi, jika anda berinvestasi, ketahuilah bisnis yang dijalankan. Jangan pernah berinvestasi pada sesuatu yang anda sendiri tidak tahu pada bisnis apa anda berinvestasi yang dijalankan. Investasi itu memang selalu ada resikonya. Tidak ada investasi yang terlepas dari unsur resiko. sekalipun deposito yang kita anggap selama ini paling aman


2.    Jangan pernah tergiur dengan imbal balik dalam jumlah besar dalam waktu yang cepat.


Banyak orang yang terperosok ke dalam investasi bodong karena tawaran bunga atau imbal balik investasi yang besar. Perlu anda ketahui, Imbal balik yang besar dari sebuah investasi itu berbanding lurus dengan waktu yang diperlukan. Warren Buffet, seorang yang terkenal dengan kesuksesannya karena berinvestasi dan menjadi 5 besar orang terkaya di dunia, membangun kekayaannya tidak dalam waktu 1 atau 2 hari. tidak dalam hitungan bulan. Tapi puluhan tahun.


Hal lain yang anda perlu ketahui adalah, sebuah bank pun, untuk bisa memberikan bunga sebagai imbal balik deposito pun itu ada perhitungannya. Artinya, bunga yang diberikan itu sudah diperhitungkan sebelumnya sebelum bank menawarkannya kepada nasabah.


Jadi jika ada orang datang kepada anda dan menawarkan investasi dengan iming-iming imbal balik yang besar dalam waktu singkat, sebaiknya berhati-hatilah. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang investasi tersebut sebelum anda memutuskan untuk menginvestasikan uang anda kepada orang yang menawarkan tersebut.


3.    Gunakan lembaga investasi yang sudah memiliki izin resmi


Hal ini penting. Seiring dengan munculnya orang-orang atau lembaga investasi yang memberikan tawaran, anda perlu perhatikan apakah mereka telah memiliki izin dan diawasi oleh badan regulator dalam hal ini adalah OJK. Langkah Ini bisa meminimalisir resiko anda terjerat oleh lembaga atau orang yang menawarkan investasi tapi tidak jelas investasi nya seperti apa.           
 Tidak mudah sebuah lembaga keuangan untuk mendapatkan izin beroperasi dari OJK. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu lembaga untuk mendapatkan izin beroperasi dari OJK.

4.    Investasi terbesar adalah kesabaran

Inilah tantangan terbesar bagi seorang yang ingin berinvestasi. Anda harus sadari, bahwa orang yang kaya raya saat ini , dia sudah memulai nya puluhan tahun yang lalu. Sebuah quotes dari Warren Buffet 
Berinvestasi itu ibarat sebuah pohon, anda menanamnya sekarang, anda perlu menunggu beberapa waktu untuk pohon itu tumbuh besar dan berbuah. Demikian pula investasi. Untuk menikmati hasilnya, anda perlu  bersabar untuk menunggu investasi anda membuahkan hasil sesuai yang anda impikan.

Godaannya memang besar. Mulai dari rasa tamak, rasa ingin cepat kaya, iri dengan apa yang diraih oleh orang lain dan lain sebagainya.

Anda tidak perlu takut untuk beriventasi. Adalah hal yang wajar jika anda memiliki cita-cita ingin menjadi kaya melalui investasi. Tidak ada yang salah dengan itu. Anda hanya perlu lebih cermat saja untuk mengidentifikasi agar tidak terjebak dalam investasi yang tidak jelas.

Tidak sulit sebetulnya untuk mengidentifikasi sebuah investasi itu apakah investasi sungguhan atau investasi bodong. Semuanya dimulai dari diri kita sendiri. Kendalikan persepsi kita tentang “menjadi kaya”. Tidak ada kekayaan yang bisa anda capai dengan cara instant kecuali anda meraihnya dengan cara yang tak wajar.