Membedakan Investasi Anak Sesuai Usianya

12 Mei kemarin, aku ikutan event detik dengan tema "Membedakan Investasi Anak Sesuai Usianya"
karena aku emang butuh banget informasi mengenai hal ini, pada saat temen ada yang share mengenai event ini, aku langsung daftar. Agak harap-harap cemas sih, takut ngga kebagian, secara ya event gratisan pasti banyak yang berlomba untuk daftar. Alhamdulillah ya, aku kebagian slotnya.

Di undangannya acara di mulai jam 10.00 WIB, akan tetapi MC baru mulai jam 11.00 WIB. Langsung lah Mba Prita Ghozie dipanggil oleh MC untuk berbincang mengenai "Membedakan Investasi Anak Sesuai Usianya"
FYI : Prita Ghozie adalah Financial Planner & Founder Zap Finance. Bisa cek disini ya kalau ada yang mau tau Zap Finance itu apa 👉Zap Finance

Langsung aja ya ke materi yang Mba Prita Bawakan :
Pertama-tama Mba Prita menjelaskan, beda umur anak beda juga tingkat kebutuhan dan kepuasan akan uang. Maksudnya gimana tuh?
Misal, anak umur 2 tahun apabila kita mengeluarkan uang $5 mereka sudah bahagia (seperti dibelikan permen, mainan yang murah meriah). Sedangkan untuk anak umur 8 tahun, dia baru merasa waw atau bahagia saat diberikan uang atau barang dengan nilai $50. Untuk itu, Mba Prita membagi menjadi 3 kebutuhan uang untuk anak :
Umur
Money Rules of Kids

Berdasarkan penjelasan Mba Prita, ada 3 Pos Kebutuhan untuk Anak, yaitu : 

Biaya
Kebutuhan Anak
Untuk Educational Fund tentu menjadi prioritas setiap orang tua ya. Jadi harus selalu disiapkan terlebih dahulu untuk educational fundnya dibanding kebutuhan yang lain. Lalu, mengapa urutannya vacation dulu baru toy? Karena vacation itu selalu akan teringat di memori anak sampai besar. Hal ini tentu penting untuk bonding antara orang tua dan anak. Lalu terakhir baru toy, karena si anak cenderung tidak ingat akan mainan dia. Kalau masih seminggu dua minggu pasti masih anget ya si mainan, tapi kalau udah itungan bulnana bahkan menahun, kemungkinan si anak sudah melupakan si mainannya. Kapan si mainan itu dibelikan. Untung banget kan, ngajak suami di acara begini. Walau ngga di ruangannya langsung, tapi dia kan denger dari ruang sebelah apa yang dibicarakan. Selesai acara, langsung deh di todong sama mamanya Kenzie, kapan mau ngajak jalan-jalan lagi, hahaha.

Selanjutnya, Prioritas Pengeluaran Anak dibagi 3, Utama, Penting dan Tambahan, seperti gambar di bawah, jangan sampai tertukar ya ibu-ibu skala prioritasnya ✌
Prioritas Pengeluaran Anak

Dana Pendidikan Sesuai Usia Anak :
Asuransi Pendidikan
Dana Pendidikan Sesuai Usia Anak
Apabila ingin anaknya dapet sekolah yang bagus mesti banget investasi dan menabung sejak dini, kenapa? karena sekarang sekolah mahal banget. Dan jangan lupa, setiap tahunnya ada inflasi yang besarnya kurang lebih 10%. Kecuali tajir melintir yang tujuh turunan ngga abis-abis, ngga pusing-pusing amat deh kayaknya ya mesti mikirin kayak gini. Tapi kalau pas-pasan seperti mamanya Kenzie, harus banget dipikirkan, demi masa depan anak yang lebih baik. Nah berdasarkan sharing dari Mba Prita, dari si anak lahir, kita tuh udah harus menyiapkan tabungan pendidikannya. Tapi beda usia anak tentu beda ya jenis tabungan atau investasinya. Kalau anak baru lahir, bisa di investasikan ke jenis saham. Kenapa? Saham cocok untuk investasi jenis long term karena returnnya lebih tinggi di banding jenis investasi lain. Mesti diingat juga, prinsip investasi high return high gain, low return low gain. Untuk yang jangka pendek, jangan sekali-kali ambil yang high gain. Karena akan dibutuhkan dalam waktu dekat, bahaya kalau ternyata nilai investasinya turun karena lagi trendnya atau sentimen keuangan negara. Tabel di bawah lebih terinci untuk jenis produk dan investasi berdasarkan jangka waktu.

Produk vs Rencana
Pada Tabel diatas, selalu ada 2 item, yaitu dana darurat atau asuransi jiwa. Jangan sampai hal itu dihilangkan ya dari pos bulanan. Dana Darurat penting loh kalau tiba-tiba ada sakit atau ada kebutuhan mendadak lainnya. Seandainya Dana Darurat tidak digunakan bisa jadi tabungan untuk renovasi rumah atau kebutuhan lain. Nah Asuransi Jiwa ini juga penting banget menurut ku. Pengalaman banget dari orang tua suami dulu yang meninggal di waktu yang berdekatan sedangkan dua anaknya masih sekolah dan tidak punya asuransi jiwa. Bersyukur banget ada keluarga yang super baik dan mau membantu membiayai hidup dan sekolahnya. Untuk menghindari hal itu, sejak Kenzie lahir, aku langsung banget nyari-nyari asuransi jiwa, takut kalau tiba-tiba aku atau suami ditimpa musibah dan tidak bisa bekerja, sehingga Kenzie masih bisa sekolah. Walau mungkin sekolah yang diharapkan tidak sesuai saat orang tua nya sehat. Oh ya idealnya, premi asuransi jiwa itu 5% dari pendapatan perbulan kita.

Perkiraan Perhitungan Sekolah
Terakhir, aku munculkan tabel perkiraan perhitungan biaya sekolah. Lihat angka akhir di biaya sekolah Kenzie, bikin mules + pusing euy. Hal terpenting, jangan memaksakan biaya sekolah anak, karena orang tua pun mesti menabung untuk biaya hidup dihari tuanya kelak. Kalau kata mba Prita, sebagai Parenials, udah ngga jaman berharap dibiayai oleh anak pada saat tua nanti. Kitalah yang harus pintar-pintar mengatur keuangan, sehingga pada saat tua kelak, masih memiliki penghasilan sendiri. Kalau anaknya yang menginginkan membiayai hidup orang tuanya, berarti itu nilai plus. 
Idealnya, Maks biaya sekolah anak itu 10% dari gaji orang tua. Kalau gaji orang tua nya 20juta maka maks biaya sekolah anaknya adalah 2juta, itu pun sudah include biaya les nya bukan hanya biaya sekolah saja. Gimana kalau anaknya 2 dan gaji orang tuanya 20juta. Tetap sama kayak tadi ya, biaya maks yang  dikeluarkan adalah 2 juta untuk 2 orang anak. Jadi sebagai orang tua, bukan hanya mesti pintar-pintar mengatur keuangan, mesti pintar juga mencari sekolah anak yang baik dengan budget yang sesuai 😊