Setumpuk harapan dalam tangisan itu
Sigap bak dalam peperangan
Kau membisikkan alunan nada nan indah
Rasa kasih dalam namun hangat
Tercurah hanya untuknya
Buah hati tercinta
Energy rela kau habiskan
Demi kehidupannya
Buah hati tercinta
Tak rela seorang pen mengganggunya
Berusaha member terbaik bagi dirinya
Hingga kau lupa akan dirimu
Namun,
Di saat dirinya beranjak dewasa
Kau tersakiti akan tingkahnya
Terkadang kau diam,terkadang kau marah
Demi kebaikan sang buah hati
Semakin lama, uban di kepalamu tampak
Tetapi dirinya semakin membuat kau menderita
Setumpuk harapan pun meredup
Dan akhirnya, harapan itu sirna bersamaan sirnanya dirimu.
Ini juga salah satu kumpulan puisi saya jaman sma
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Silahkan Komen Disini