Mengenal Investasi
Pengertian secara umum, investasi
adalah penanaman modal yang bisa berupa asset atau dana yang dilakukan
seseorang atau perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari
pertumbuhan nilainya dalam jangka waktu tertentu.
Banyak yang belum menyadari
sebetulnya bahwa apa yang mereka lakukan selama ini terhadap asset dan uang
mereka adalah sebuah investasi. Contohnya seseorang membeli emas atau property (rumah
atau tanah) kemudian disimpan untuk jangka waktu tertentu(biasanya tahunan).
Kemudian harganya meningkat lalu dia menjualnya dan mendapatkan keuntungan.
Atau seseorang menempatkan dananya pada deposito di sebuah bank. Kemudian
setelah beberapa bulan mendapatkan keuntungan berupa bunga.
Investasi sebetulnya sudah
dicontohkan oleh orang tua kita sejak dahulu. Dulu ibu saya membeli emas untuk
disimpan. Dan dijual ketika anak-anaknya sudah memasuki usia sekolah.
Contoh lainnya, dahulu harga
tanah di daerah Tangerang Selatan bisa dikatakan murah dan terjangkau. Orang yang membeli tanah atau memiliki rumah
di daerah ini mungkin bias dibilang sangat beruntung. Karena sekarang
pertumbuhan harga tanah dan rumah di daerah ini sangat tinggi.
Karakteristik
investasi
Setiap investasi memiliki karakteristik atau ciri-ciri. Dari
karakteristik tersebut, kita bisa tentukan apa instrument investasi yang akan
kita pilih. Ada 3 karakteristik penting yang harus diketahui oleh para calon investor
- Memiliki Tujuan
- Memiliki Jangka Waktu
- Memiliki Resiko
Memiliki Tujuan
Setiap
investasi yang kita lakukan, kita harus mengetahui untuk apa kita melakukan
investasi tersebut. Semisal, kita ingin membeli emas untuk kebutuhan anak
sekolah. Atau kita menaruh uang di deposito untuk kebutuhan menikah, membeli
rumah dan lain-lain.
Memiliki Jangka Waktu
Setiap investasi memiliki
jangka waktu tertentu. Contoh, kita membeli saham suatu perusahaan di pasar
modal. Maka kita harus mengetahui berapa lama jangka waktu yang kita perlukan
sehingga investasi tersebut mulai memberikan keuntungan.
Memiliki Resiko
Semua investasi memiliki
resiko masing-masing. Resikonya ada yang rendah, menengah atau tinggi. Untuk
yang resiko rendah, deposito, emas dan property bisa menjadi pilihan. Untuk
yang menengah, kita bisa membeli reksa dana. Dan Jika anda adalah seorang risk taker, saham bisa menjadi pilihan.
Karena berinvestasi di pasar modal memiliki resiko yang cukup besar. Dan resiko
ini tentunya berbanding lurus dengan keuntungan atau hasil yang di dapat. Maka
dari itu investasi memiliki prinsip high
risk high return. Ketahui resiko dari masing-masing instrument investasi
lalu cocokan dengan karakter anda. Yang ragu-ragu dan lebih suka bermain aman,
baiknya jangan pilih investasi yang beresiko tinggi seperti saham atau forex.
Macam-Macam Investasi
Investasi
dapat dikategorikan ke dalam beberapa kategori.
Pertama,
Kategori investasi berdasarkan jangka waktu.
Dalam
berinvestasi produk investasi yang kita pilih bisa ditentukan berdasarkan
jangka waktu yang kita tentukan. Jika anda ingin dalam jangka waktu yang
panjang emas dan property bisa menjadi pilihan anda dalam berinvestasi. Atau
saham-saham yang dikategorikan saham-saham bagus(bluechip). Anda punya sejumlah
uang lalu anda belikan saham. Dan tunggu lah beberapa tahun ke depan.
Untuk
investasi dengan jangka waktu yang singkat, anda bisa membuka deposito atau
tabungan rencana. Selain waktunya cepat, keuntungan yang anda dapat juga sudah
pasti jika anda berinvestasi dengan deposito atau tabungan.
Trading
saham dan forex bisa menjadi pilihan. Namun, anda harus paham betul resiko nya
jika ingin berinvestasi dengan instrument ini. Karena saham dan forex adalah
investasi dengan resiko yang tinggi.
Kedua,
investasi berdasarkan resiko.
Masing-masing
investasi memiliki resiko tersendiri. Tidak ada investasi yang bebas resiko.
Bahkan untuk deposito atau tabungan yang selama ini orang menganggap aman-aman
saja. Tetap saja ada resikonya seperti bank tempat membuka depositonya
bankrupt.
Maka
dari itu, kenalilah resiko dari masing-masing instrument investasi yang ingin
anda lakukan.
Jika
dikategorikan berdasarkan resiko, ada 3 kelompok kategori investasi.
Resiko Rendah
Deposito dan tabungan adalah investasi yang tergolong
beresiko rendah. Kecil sekali kemungkinan kita akan kehilangan uang kita jika
berinvestasi pada instrument ini. Selain deposito dan tabungan, emas, ORI,
asuransi investasi juga bias menjadi pilihan untuk anda yang memiliki sifat konservatif atau tidak terlalu suka
mengambil resiko. Namun, hal yang perlu diingat adalah, untuk instrument
investasi ini anda tidak bias berharap return atau imbal balik yang besar.
Resiko Menengah
Sedikit
meningkat, instrument investasi dengan resiko yang cukup moderat. Artinya tidak
rendah namun juga tidak tinggi. Belakangan yang sedang marak adalah reksa
dana,unit link dan property. Mengapa disebut menengah, karena ada potensi
resiko kita mengalami kerugian. Contoh reksa dana, semisal kita membeli reksa
dana saham hari ini, lalu ternyata pasar saham sedang tidak bagus, ada
kemungkinan kita bisa mengalamin kerugian. Namun, resiko dari reksa dana ini
adalah karena investasi kita diurus oleh seorang fund manager yang memiliki
pengetahuan tentang reksa dana dan pasar saham.
Sehingga resiko berinvestasi di reksa dana bisa diminimalisir. Untuk
imbal baliknya, instrument investasi ini lebih tinggi daripada instrument
investasi beresiko rendah.
Resiko Tinggi
Yang terakhir adalah
instrument investasi resiko tinggi. Jika anda adalah seorang yang suka “bermain-main” dengan resiko dan berani,
investasi dengan resiko besar cocok untuk anda. Contohnya adalah saham dan
forex. Kisah indah orang-orang yang berinvestasi di pasar saham atau forex
adalah mereka bias gaining keuntungan
yang besar dalam waktu yang relative singkat. Namun, tak jarang pula banyak
yang rugi dan bangkrut karena berinvestasi pada instrument investasi dengan
resiko tinggi. Anda mungkin bisa membaca kisa sukses Warren Buffet atau Lo
Kheng Hong. Namun, untuk bahan pertimbangan anda juga bisa membaca cerita
Bernard Maddof atau Jese Livermore.
Nah, mulai sekarang pahamilah
instrument-instrument investasi yang akan anda jalain. Buat rencana dan tujuan
investasi anda dan pahami resikonya. Sesuaikan karakter anda dengan resiko yang
akan anda hadapi jika anda memilih salah satu instrument investasi.
Jangan pernah ikut-ikutan dengan
orang lain. Karena karakter anda tidak sama dengan orang lain dan jangan pernah
tergiur dengan iming-iming imbal balik yang besar dalam waktu yang singkat agar
anda terhindar dari investasi bodong.
Satu prinsip mendasar yang anda
harus pahami dalam berinvestasi adalah, investasi itu ibarat anda menanam
pohon. Dia memerlukan waktu untuk tumbuh dan berbuah. Dan kunci terbesar
investasi adalah SABAR.
Selamat berinvestasi!
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Silahkan Komen Disini