Yuk,Berinvestasi!

Mengenal Investasi

Pengertian secara umum, investasi adalah penanaman modal yang bisa berupa asset atau dana yang dilakukan seseorang atau perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari pertumbuhan nilainya dalam jangka waktu tertentu.

Banyak yang belum menyadari sebetulnya bahwa apa yang mereka lakukan selama ini terhadap asset dan uang mereka adalah sebuah investasi. Contohnya seseorang membeli emas atau property (rumah atau tanah) kemudian disimpan untuk jangka waktu tertentu(biasanya tahunan). Kemudian harganya meningkat lalu dia menjualnya dan mendapatkan keuntungan. Atau seseorang menempatkan dananya pada deposito di sebuah bank. Kemudian setelah beberapa bulan mendapatkan keuntungan berupa bunga.

Investasi sebetulnya sudah dicontohkan oleh orang tua kita sejak dahulu. Dulu ibu saya membeli emas untuk disimpan. Dan dijual ketika anak-anaknya sudah memasuki usia sekolah.

Contoh lainnya, dahulu harga tanah di daerah Tangerang Selatan bisa dikatakan murah dan terjangkau.  Orang yang membeli tanah atau memiliki rumah di daerah ini mungkin bias dibilang sangat beruntung. Karena sekarang pertumbuhan harga tanah dan rumah di daerah ini sangat tinggi.

Banyak orang yang masih ragu-ragu untuk melakukan investasi. Dengan alasan takut rugi, Tidak punya modal, beresiko, dll. Well, di sini saya mencoba memberikan sedikit sharing mengenai bagaimana itu investasi. Untuk detail instrument investasinya akan saya sampaikan dalam artikel terpisah. 


Karakteristik investasi
Setiap investasi memiliki karakteristik atau ciri-ciri. Dari karakteristik tersebut, kita bisa tentukan apa instrument investasi yang akan kita pilih. Ada 3 karakteristik penting yang harus diketahui oleh para calon investor
  •        Memiliki Tujuan
  •      Memiliki Jangka Waktu
  •      Memiliki Resiko


Memiliki Tujuan
Setiap investasi yang kita lakukan, kita harus mengetahui untuk apa kita melakukan investasi tersebut. Semisal, kita ingin membeli emas untuk kebutuhan anak sekolah. Atau kita menaruh uang di deposito untuk kebutuhan menikah, membeli rumah dan lain-lain.

Memiliki Jangka Waktu
Setiap investasi memiliki jangka waktu tertentu. Contoh, kita membeli saham suatu perusahaan di pasar modal. Maka kita harus mengetahui berapa lama jangka waktu yang kita perlukan sehingga investasi tersebut mulai memberikan keuntungan.


Memiliki Resiko
Semua investasi memiliki resiko masing-masing. Resikonya ada yang rendah, menengah atau tinggi. Untuk yang resiko rendah, deposito, emas dan property bisa menjadi pilihan. Untuk yang menengah, kita bisa membeli reksa dana. Dan Jika anda adalah seorang risk taker, saham bisa menjadi pilihan. Karena berinvestasi di pasar modal memiliki resiko yang cukup besar. Dan resiko ini tentunya berbanding lurus dengan keuntungan atau hasil yang di dapat. Maka dari itu investasi memiliki prinsip high risk high return. Ketahui resiko dari masing-masing instrument investasi lalu cocokan dengan karakter anda. Yang ragu-ragu dan lebih suka bermain aman, baiknya jangan pilih investasi yang beresiko tinggi seperti saham atau forex. 

Macam-Macam Investasi 

Investasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa kategori.
Pertama, Kategori investasi berdasarkan jangka waktu.
Dalam berinvestasi produk investasi yang kita pilih bisa ditentukan berdasarkan jangka waktu yang kita tentukan. Jika anda ingin dalam jangka waktu yang panjang emas dan property bisa menjadi pilihan anda dalam berinvestasi. Atau saham-saham yang dikategorikan saham-saham bagus(bluechip). Anda punya sejumlah uang lalu anda belikan saham. Dan tunggu lah beberapa tahun ke depan.

Untuk investasi dengan jangka waktu yang singkat, anda bisa membuka deposito atau tabungan rencana. Selain waktunya cepat, keuntungan yang anda dapat juga sudah pasti jika anda berinvestasi dengan deposito atau tabungan.
Trading saham dan forex bisa menjadi pilihan. Namun, anda harus paham betul resiko nya jika ingin berinvestasi dengan instrument ini. Karena saham dan forex adalah investasi dengan resiko yang tinggi.

Kedua, investasi berdasarkan resiko.
Masing-masing investasi memiliki resiko tersendiri. Tidak ada investasi yang bebas resiko. Bahkan untuk deposito atau tabungan yang selama ini orang menganggap aman-aman saja. Tetap saja ada resikonya seperti bank tempat membuka depositonya bankrupt.
Maka dari itu, kenalilah resiko dari masing-masing instrument investasi yang ingin anda lakukan.
Jika dikategorikan berdasarkan resiko, ada 3 kelompok kategori investasi.

Resiko Rendah
Deposito dan tabungan adalah investasi yang tergolong beresiko rendah. Kecil sekali kemungkinan kita akan kehilangan uang kita jika berinvestasi pada instrument ini. Selain deposito dan tabungan, emas, ORI, asuransi investasi juga bias menjadi pilihan untuk anda yang memiliki sifat konservatif atau tidak terlalu suka mengambil resiko. Namun, hal yang perlu diingat adalah, untuk instrument investasi ini anda tidak bias berharap return atau imbal balik yang besar. 

Resiko Menengah

Sedikit meningkat, instrument investasi dengan resiko yang cukup moderat. Artinya tidak rendah namun juga tidak tinggi. Belakangan yang sedang marak adalah reksa dana,unit link dan property. Mengapa disebut menengah, karena ada potensi resiko kita mengalami kerugian. Contoh reksa dana, semisal kita membeli reksa dana saham hari ini, lalu ternyata pasar saham sedang tidak bagus, ada kemungkinan kita bisa mengalamin kerugian. Namun, resiko dari reksa dana ini adalah karena investasi kita diurus oleh seorang fund manager yang memiliki pengetahuan tentang reksa dana dan pasar saham.  Sehingga resiko berinvestasi di reksa dana bisa diminimalisir. Untuk imbal baliknya, instrument investasi ini lebih tinggi daripada instrument investasi beresiko rendah.

Resiko Tinggi
Yang terakhir adalah instrument investasi resiko tinggi. Jika anda adalah seorang yang suka “bermain-main” dengan resiko dan berani, investasi dengan resiko besar cocok untuk anda. Contohnya adalah saham dan forex. Kisah indah orang-orang yang berinvestasi di pasar saham atau forex adalah mereka bias gaining keuntungan yang besar dalam waktu yang relative singkat. Namun, tak jarang pula banyak yang rugi dan bangkrut karena berinvestasi pada instrument investasi dengan resiko tinggi. Anda mungkin bisa membaca kisa sukses Warren Buffet atau Lo Kheng Hong. Namun, untuk bahan pertimbangan anda juga bisa membaca cerita Bernard Maddof atau Jese Livermore.


Nah, mulai sekarang pahamilah instrument-instrument investasi yang akan anda jalain. Buat rencana dan tujuan investasi anda dan pahami resikonya. Sesuaikan karakter anda dengan resiko yang akan anda hadapi jika anda memilih salah satu instrument investasi.


Jangan pernah ikut-ikutan dengan orang lain. Karena karakter anda tidak sama dengan orang lain dan jangan pernah tergiur dengan iming-iming imbal balik yang besar dalam waktu yang singkat agar anda terhindar dari investasi bodong.

Satu prinsip mendasar yang anda harus pahami dalam berinvestasi adalah, investasi itu ibarat anda menanam pohon. Dia memerlukan waktu untuk tumbuh dan berbuah. Dan kunci terbesar investasi adalah SABAR.

Selamat berinvestasi!



Tidak ada komentar

Posting Komentar

Silahkan Komen Disini